, ,

DBD Mulai Intai Dunia Pendidikan, Tiga Siswa SMPN 1 Probolinggo Positif

oleh -150 Dilihat

Tiga Siswa SMPN 1 Probolinggo Terserang DBD, Sekolah Disemprot Habis-habisan untuk Putus Mata Rantai Nyamuk

Probolinggo- Wabah demam berdarah dengue DBD mulai mengintai dunia pendidikan di Kota Probolinggo. Tiga siswa SMP Negeri 1 Kota Probolinggo dinyatakan positif mengidap penyakit yang dibawa nyamuk Aedes aegypti tersebut. Menyikapi temuan ini, pihak sekolah dan Dinas Kesehatan tak tinggal diam.

DBD Mulai Intai Dunia Pendidikan, Tiga Siswa SMPN 1 Probolinggo Positif
DBD Mulai Intai Dunia Pendidikan, Tiga Siswa SMPN 1 Probolinggo Positif

Baca Juga : Komitmen 50 Relawan Gizi Di Kota Probolinggo

Sebagai respons cepat, seluruh area SMPN 1 Probolinggo pada hari ini disemprot atau difogging secara menyeluruh. Kegiatan belajar mengajar (KBM) terpaksa dialihkan menjadi Belajar Dari Rumah (BDR) untuk memberi ruang bagi tim kesehatan membersihkan lingkungan sekolah dari jentik dan nyamuk dewasa.

Wakil Kepala SMPN 1 Kota Probolinggo, Aldila Santy Aprilia, menjelaskan bahwa ketiga siswa yang positif DBD tersebut berasal dari kelas 7 dan 8. “Kami juga mencatat ada beberapa siswa lain yang mengalami gejala demam tinggi, meski belum dipastikan positif DBD,” imbuhnya.

Aldila menegaskan, fogging dilakukan ke seluruh sudut sekolah tanpa terkecuali

Mulai ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, halaman, lorong, hingga kantin dan kamar mandi. “Fogging ini langkah antisipasi agar wabah tidak meluas. Hari ini siswa belajar dari rumah untuk keamanan dan kenyamanan proses penyemprotan,” ucap Aldila.

Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, dr. Intan Sudarmadi, membenarkan adanya temuan kasus DBD di SMPN 1 Probolinggo. Menurutnya, fogging dilakukan setelah tim kesehatan menerima laporan sejumlah siswa mengalami demam tanpa sebab jelas. “Setelah dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE), ditemukan indikasi kuat DBD. Kami putuskan fogging di sekolah untuk memutus siklus hidup nyamuk,” jelas Intan.

Fogging dilaksanakan mulai pukul 07.00 hingga 08.30 WIB, melibatkan tim teknis dari Puskesmas Sukabumi serta petugas Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo. Proses penyemprotan dilakukan dengan ketat dan detail, mengingat sekolah merupakan area publik dengan risiko penularan tinggi.

Intan juga menyampaikan bahwa SMPN 1 Probolinggo merupakan satu-satunya sekolah yang difogging pekan ini. “Selanjutnya, kami akan melanjutkan fogging di wilayah kerja Puskesmas Ketapang, meski lokasinya bukan di sekolah,” tambahnya.

Ia mengimbau masyarakat, khususnya warga sekolah, untuk tetap menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta menggalakkan gerakan 3M Plus: menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas. “Fogging efektif membunuh nyamuk dewasa, tetapi pemberantasan jentik tetaplah kunci,” pungkasnya.

Artikel ini telah diperbarui dengan informasi yang lebih mendalam, penjelasan yang lebih terstruktur, serta penambahan konteks pencegahan DBD secara umum.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.