Aliansi Aktivis dan Ormas di Probolinggo Desak Evaluasi Kinerja Satgas Miras, Ini Alasannya
Probolinggo – Sejumlah aktivis dan organisasi masyarakat (ormas) yang tergabung dalam Aliansi Peduli Probolinggo mendesak pemerintah daerah dan aparat terkait untuk mengevaluasi kinerja Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Minuman Keras (Miras). Desakan ini muncul setelah maraknya peredaran miras ilegal yang dinilai masih belum tertangani secara maksimal.
Latar Belakang Desakan Evaluasi
Menurut Aliansi, keberadaan Satgas Miras seharusnya mampu menekan peredaran minuman keras di wilayah Probolinggo. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak kasus miras oplosan maupun minuman beralkohol ilegal yang beredar bebas, bahkan memicu tindak kriminal dan gangguan ketertiban.
“Kami tidak ingin hanya ada Satgas secara simbolis. Harus ada langkah nyata, pengawasan ketat, dan penindakan tegas,” ujar salah satu perwakilan Aliansi.
Masukan dari Aliansi
Dalam audiensi yang digelar, Aliansi menyampaikan sejumlah masukan, antara lain:
-
Peningkatan patroli rutin, khususnya di titik rawan penjualan miras ilegal
-
Transparansi dalam penindakan, agar tidak ada praktik tebang pilih
-
Sosialisasi bahaya miras di tingkat masyarakat, khususnya generasi muda
-
Sanksi tegas bagi pelaku usaha yang melanggar aturan peredaran miras
Respons Pemerintah Daerah
Menanggapi hal tersebut, pihak Pemkab Probolinggo melalui [nama pejabat terkait] menyatakan akan melakukan evaluasi kinerja Satgas dan memperkuat koordinasi antarinstansi. “Kami akan tingkatkan pengawasan dan melakukan operasi gabungan secara berkala,” tegasnya.
Dampak Sosial Peredaran Miras
Alians menilai peredaran miras ilegal tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga memicu tindak kriminal seperti perkelahian, pencurian, hingga kecelakaan lalu lintas. “Kami berharap pemerintah serius, karena ini menyangkut moral dan keamanan warga,”.
