, ,

Jembatan Gang Sunggi Dibongkar Ulang Demi Jawab Kekhawatiran Warga Mangunharjo

oleh -107 Dilihat

Demi Keselamatan Warga, Jembatan di Mayangan Probolinggo Dibongkar Ulang Meski Pengerjaan Nyaris Rampung

Probolinggo- Sebuah keputusan tidak biasa diambil oleh Pemerintah Kota Probolinggo terkait pembangunan Jembatan Gang Sunggi di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan. Padahal pengerjaan struktur jembatan tersebut telah mencapai 90 persen, jembatan itu justru dibongkar untuk dibangun ulang. Langkah ini merupakan respons langsung atas protes dan keluhan warga setempat yang mengkhawatirkan keselamatan.

Jembatan Gang Sunggi Dibongkar Ulang Demi Jawab Kekhawatiran Warga Mangunharjo
Jembatan Gang Sunggi Dibongkar Ulang Demi Jawab Kekhawatiran Warga Mangunharjo

Baca Juga : Sekolah Rakyat Probolinggo Raih Pujian Tinggi Dari Anggota DPR RI Dini Rahmania

Pembongkaran ini bukan tanpa alasan, melainkan untuk menyesuaikan seluruh struktur dengan Desain Engineering Detail (DED) terbaru. Tujuannya jelas: menciptakan jembatan yang tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga aman, nyaman, dan benar-benar menjawab kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar.

Dari 80 cm Jadi 20 cm: Mendengarkan Aspirasi Warga

Sebelumnya, ketinggian jembatan yang dibangun mencapai sekitar 80 sentimeter dari permukaan jalan. Ketinggian ini dinilai warga terlalu ekstrem dan justru berpotensi membahayakan, terutama bagi pengendara sepeda motor, anak-anak, dan lansia yang kerap melintas. Ketegangan memuncak ketika sekelompok warga, yang merasa suaranya tidak didengarkan, nekat melakukan pembongkaran paksa.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat-Penataan Kota dan Permukiman (PUPR-PKP) Kota Probolinggo, Setyorini Sayekti, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi teknis mendalam. “Kami mengutamakan keselamatan dan kenyamanan publik. Pembangunan ulang ini kami arahkan agar benar-benar sesuai dengan DED penyempurnaan dan arahan tim teknis di lapangan. Saat ini, gambar DED terbaru sedang disiapkan secara matang oleh konsultan perencana,” jelas Setyorini.

Lebih Rendah dan Lebih Lebar: Solusi untuk Pedagang dan Darurat Kesehatan

Rahman (48), mandor proyek yang juga merupakan warga setempat, memberikan gambaran detail mengenai perubahan desain. “Jembatan yang baru nanti ketinggiannya hanya sekitar 20 sentimeter dari jalan. Jadi jauh lebih landai dan aman untuk semua kendaraan,” ujarnya.

Meski lebih rendah, jembatan justru akan diperlebar. Lebar jembatan akan ditingkatkan hingga mencapai 3 meter. Pelebaran ini merupakan angin segar bagi banyak warga, termasuk para pedagang kaki lima. “Banyak warga di sini yang berprofesi sebagai pedagang. Mereka membutuhkan akses yang cukup lebar untuk membawa gerobak dagangan mereka tanpa khawatir tersangkut,” tambah Rahman penuh harap.

Tidak hanya urusan ekonomi, kehadiran jembatan ini juga dinantikan untuk alasan mendesak: akses kesehatan. Selama ini, ketika ada warga yang sakit dan membutuhkan ambulans, kendaraan darurat itu terpaksa memutar sangat jauh karena tidak bisa melintasi jalan sebelumnya. “Dengan jembatan baru nanti, akses ambulans jadi lebih cepat dan langsung. Ini bisa menyelamatkan nyawa,” tegas Rahman.

Antisipasi Banjir dan Komitmen Pembangunan yang Manusiawi

Pertanyaan pun muncul, mengapa awalnya jembatan dibangun setinggi itu? Rahman menerangkan bahwa elevasi yang tinggi sebelumnya merupakan bentuk antisipasi terhadap potensi debit air yang meningkat drastis saat musim hujan. Meskipun kawasan tersebut jarang mengalami genangan parah, tim perencana memilih untuk bersikap hati-hati.

Sebagai pengganti ketinggian, langkah antisipasi lain akan dilakukan. “Kami akan membersihkan sedimen atau endapan di bawah jembatan secara rutin untuk memastikan aliran air tetap lancar dan tidak menyumbat,” jelasnya.

Kisah Jembatan Gang Sunggi ini menjadi contoh nyata bagaimana dialog antara pemerintah dan warga dapat menemukan titik temu. Alih-alih memaksakan kehendak, Pemerintah Kota Probolinggo memilih untuk mendengarkan, mengevaluasi, dan melakukan koreksi meski harus mengulang dari awal. Sebuah langkah yang membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur yang terbaik adalah yang lahir dari kebutuhan dan untuk kemaslahatan masyarakat itu sendiri. Pembangunan jembatan baru yang lebih rendah, lebih lebar, dan lebih manusiawi kini dimulai kembali, membawa harapan baru bagi warga Mangunharjo.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.