, ,

Pelantikan Massal Pejabat Jadi Momentum Sinkronisasi Visi Probolinggo

oleh -169 Dilihat

Gus Haris Resmi Pimpin Orkestra Birokrasi Probolinggo, Lantik 130 Pejabat dengan Tiga Pesan Hati

Probolinggo- Sebuah babak baru kepemimpinan di Kabupaten Probolinggo resmi dimulai. Bupati Probolinggo, dr. Muhammad Haris atau yang akrab disapa Gus Haris, untuk pertama kalinya sejak dilantik pada 20 Februari 2025 lalu, menggelar acara pelantikan massal bagi 130 pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo. Acara khidmat yang digelar di Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa, ini bukan sekadar seremonial, melainkan sinyal kuat untuk mempercepat pembangunan dan menyelaraskan visi misi daerah.

Pelantikan Massal Pejabat Jadi Momentum Sinkronisasi Visi Probolinggo
Pelantikan Massal Pejabat Jadi Momentum Sinkronisasi Visi Probolinggo

Baca Juga : Fernando Zulkarnain Kembali Pimpin Golkar Probolinggo Lewat Aklamasi

Dihadiri oleh pucuk pimpinan daerah, termasuk Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra dan Sekretaris Daerah Ugas Irwanto, suasana terasa khidmat dan penuh harapan. Dari total 130 pejabat yang dilantik, 69 orang menduduki jabatan administrator (Eselon III) dan 61 orang menjabat sebagai pejabat pengawas (Eselon IV). Langkah strategis ini disebut-sebut sebagai upaya menyempurnakan struktur birokrasi sekaligus memaksimalkan potensi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk kemajuan Probolinggo.

Momen Sakral dan Komitmen Bersama

Prosesi inti Pelantikan diawali dengan pengambilan sumpah dan janji jabatan yang dibacakan dengan penuh khidmat oleh para pejabat. Momen ini diperkuat dengan penandatanganan berita acara serta Pakta Integritas sebagai bukti komitmen bersama untuk menjunjung tinggi integritas dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Tak hanya itu, dalam acara tersebut juga dilakukan penyematan tanda jabatan secara simbolis kepada sejumlah camat yang baru dilantik. Mereka adalah ujung tombak pemerintahan di tingkat kecamatan, yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak di daerah masing-masing. Para camat tersebut adalah:

  • Budi Utomo (Camat Lumbang)

  • Hasan Zainuri (Camat Pakuniran)

  • Rasyidhi (Camat Wonomerto)

  • Muhammad Sigit Pujotomo (Camat Leces)

  • Nurhafiva (Camat Maron)

  • Handik Hariyanto (Camat Besuk)

  • Abdul Bari (Camat Paiton)

  • Erwin Yulianto (Camat Gading)

Visi SAE dan Pemerintahan yang “Lurus”

Dalam arahan politiknya yang berapi-api, Bupati Gus Haris menegaskan komitmennya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, efektif, efisien, dan bersih. Semangat ini sejalan dengan tagline Kabupaten Probolinggo, SAE, yang merupakan akronim dari Sejahtera, Amanah, Religius, dan Eksis Berdaya Saing.

“Kita punya pekerjaan rumah yang sangat besar. Salah satu yang utama adalah membangun pemerintahan yang SAE. Saya titip agar semua ini dijalankan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang tinggi. Komitmen ini akan terus kita evaluasi dan kita tingkatkan ke depannya,” tegas Gus Haris di hadapan seluruh pejabat.

Ia juga mengingatkan bahwa proses mutasi dan penempatan jabatan ini adalah hal yang wajar dalam birokrasi. “Kepada seluruh pejabat yang dilantik, selamat. Kami berusaha meletakkan pondasi the right man on the right place (orang yang tepat di tempat yang tepat). Tidak perlu dihebohkan, karena mutasi jabatan adalah hal yang biasa. Yang terpenting, jadilah bagian dari orkestra yang harmonis, saling mengisi, dan yang utama, bekerja lurus,” pesannya.

Tiga Pesan Hati yang Menjadi Kompas Kerja

Yang paling menyentuh dari arahannya adalah ketika Gus Haris menyelipkan tiga pesan penting yang ia sebut sebagai “kompas” bagi para pejabat dalam menjalankan tugasnya. Pesan-pesan ini menekankan pada pendekatan humanis dan spiritual dalam memimpin.

  1. Jalankan Tugas dengan Hati, Bukan Sekadar Rutinitas.
    Gus Haris mengingatkan bahwa jabatan adalah amanah, bukan sekadar kursi kekuasaan. Setiap keputusan dan pelayanan kepada masyarakat harus lahir dari ketulusan hati dan niat untuk beribadah. “Jadikan pekerjaan ini sebagai pengabdian. Ketika hati yang memimpin, maka keadilan, empati, dan keikhlasan akan menjadi dasar setiap tindakan kita,” ujarnya.

  2. Integritas di Atas Segalanya.
    Pesan kedua menekankan pada konsistensi dan keteguhan prinsip. Di tengah kompleksnya tantangan birokrasi, seorang pejabat harus mampu menjaga marwah dan nama baik institusi.

  3. Kolaborasi untuk Harmoni dan Kemajuan Bersama.
    Gus Haris menggunakan metafora “orkestra yang harmonis” untuk menggambarkan pentingnya sinergi. Setiap pejabat, bagaikan pemain musik dalam orkestra, harus saling mendengar, mengisi, dan mengarah pada satu tujuan yang sama: kemaslahatan rakyat Probolinggo.

Dengan pelantikan ini, Gus Haris tidak hanya sekedar mengisi formasi jabatan. Ia sedang membangun sebuah tim kerja yang diharapkan dapat menghadirkan angin segar dalam pelayanan publik dan mendorong terwujudnya Probolinggo yang lebih sejahtera, amanah, religius, dan eksis berdaya saing. Perjalanan panjang telah dimulai, dan harapan besar rakyat kini berada di pundak 130 pejabat yang baru dilantik ini.

Merespons Amanah, Para Pejabat Berkomitmen Wujudkan Probolinggo SAE

Tak lama setelah acara, para camat dan pejabat eselon terlihat berdiskusi intens. Sebagai contoh, Camat Besuk, Handik Hariyanto, menyatakan komitmennya. “Tiga pesan Bapak Bupati menjadi pedoman utama bagi kami. Khususnya, pesan untuk bekerja dengan hati akan kami terjemahkan dalam pelayanan yang lebih dekat dan responsif terhadap keluhan warga,” ujarnya penuh keyakinan.

Selain itu, semangat kolaborasi yang digaungkan Gus Haris juga langsung menemukan bentuk nyata. Misalnya, beberapa kepala dinas telah menjadwalkan pertemuan koordinasi lintas bidang. “Kami menyadari bahwa target pembangunan yang berat membutuhkan kekuatan tim.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten juga telah menyiapkan mekanisme pendampingan

Sementara itu, guna memastikan akuntabilitas, sistem pelaporan kinerja akan diperkuat. Setiap pejabat harus melaporkan capaian program mereka secara transparan melalui platform digital yang dapat diakses publik. “Dengan demikian, masyarakat bukan hanya menjadi sasaran pembangunan, melainkan juga dapat turut serta mengawasi kinerja kami,” tambah pejabat tersebut.

Pada akhirnya, Pelantikan gelora perubahan ini diharapkan mampu menciptakan efek berantai. Akibatnya, birokrasi yang gesit, berintegritas, dan melayani dengan hati akan mempercepat terwujudnya Probolinggo yang Sejahtera, Amanah, Religius, dan Eksis Berdaya Saing. Perjalanan masih panjang, namun langkah pertama menuju orkestra birokrasi yang harmonis telah dimulai dengan penuh keyakinan.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.