, ,

Pemkot Probolinggo Beri Solusi, Tapi PKL Lebih Pilih Jualan di Pinggir Jalan

oleh -442 Dilihat

Hanya Satu PKL yang Bersedia Direlokasi ke Jalan Ikan Cucut, Ini Penyebab Minimnya Minat Pedagang

Probolinggo-  Pemkot Probolinggo telah menyiapkan lokasi baru bagi puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang tidak mendapatkan tempat di sekitar GOR Ahmad Yani. Namun, dari sekitar 52 PKL yang seharusnya direlokasi, baru satu pedagang yang bersedia pindah ke lokasi alternatif di Jalan Ikan Cucut, Kelurahan Mayangan.

Pemkot Probolinggo Beri Solusi, Tapi PKL Lebih Pilih Jualan di Pinggir Jalan
Pemkot Probolinggo Beri Solusi, Tapi PKL Lebih Pilih Jualan di Pinggir Jalan

Baca Juga :  Operasi Lalu Lintas Probolinggo 30 Motor Diamankan, Pajak Nunggak Bisa Bayar di Tempat

Alasan Pedagang Enggan Pindah

Sebelumnya, para PKL ini berjualan di sekitar Alun-Alun Kota Probolinggo. Namun, karena kawasan tersebut sedang direvitalisasi, mereka terpaksa mencari tempat baru. Meski Pemkot telah menyediakan lokasi di Jalan Ikan Cucut, nyatanya sebagian besar pedagang lebih memilih berjualan di sepanjang Jalan Ahmad Yani, tak jauh dari alun-alun.

Erwan Kiswandoko, Kepala Bidang Perdagangan DKUP Kota Probolinggo, menjelaskan bahwa relokasi ini ditujukan bagi PKL yang tidak tertampung di GOR Ahmad Yani. Tujuannya agar kawasan alun-alun yang telah disterilkan benar-benar bebas dari aktivitas perdagangan.

“Saat ini, banyak PKL yang berpindah ke jalan sekitar alun-alun, seperti di selatan Lapas Kelas IIB Probolinggo. Oleh karena itu, kami menawarkan alternatif lokasi baru di Jalan Ikan Cucut,” jelas Erwan.

Mengapa Jalan Ikan Cucut Dipilih?

Lokasi ini dipilih berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan camat setempat. Kecamatan Mayangan mengusulkan Jalan Ikan Cucut karena sebelumnya pernah digunakan sebagai area angkringan, meski kini sudah tidak aktif. Selain itu, ruas jalan ini kerap dipakai sebagai tempat parkir truk, sehingga dinilai lebih baik dimanfaatkan untuk kegiatan perdagangan.

Diperkirakan, Jalan Ikan Cucut dapat menampung sekitar 32 PKL, sedangkan jalan tembus menuju Jalan Ikan Paus (dekat Kantor Kecamatan Mayangan) mampu menampung 20 pedagang.

“Jam operasional bisa disesuaikan, tetapi kebanyakan PKL berjualan dari siang hingga malam,” tambah Erwan.

Kendala Sosialisasi dan Fasilitas yang Belum Memadai

Erwan mengakui bahwa sosialisasi relokasi ini sebenarnya sudah dilakukan sebelum sterilisasi alun-alun pada 10 Agustus lalu. Namun, tidak semua pedagang hadir dalam rapat koordinasi, sehingga informasi tidak tersampaikan secara merata.

“Kami akan mengundang mereka kembali untuk sosialisasi ulang. Namun, sebelumnya kami harus memastikan fasilitas di lokasi baru sudah siap, mulai dari penerangan jalan umum (PJU) hingga sarana pendukung lainnya,” ujarnya.

Saat ini, DKUP telah menyediakan formulir pendaftaran bagi PKL yang bersedia direlokasi. Namun, hingga kini hanya satu pedagang yang mengisi. Erwan menduga hal ini disebabkan oleh:

  1. Minimnya informasi yang diterima pedagang.

  2. Fasilitas di lokasi baru belum lengkap, sehingga kurang menarik minat.

  3. Lokasi baru dianggap kurang strategis dibandingkan dengan Jalan Ahmad Yani yang lebih ramai pengunjung.

Upaya Pemkot untuk Meningkatkan Minat PKL

Untuk mengatasi kendala ini, Pemkot berencana:

  • Mempercepat penyediaan fasilitas, seperti penerangan dan tempat yang nyaman.

  • Melakukan pendekatan persuasif dengan menggelar pertemuan langsung bersama para pedagang.

  • Memberikan insentif, seperti keringan biaya atau bantuan promosi, agar PKL lebih tertarik pindah.

“Kami berkoordinasi dengan OPD terkait untuk mempercepat penyiapan fasilitas. Sambil menunggu, sosialisasi akan terus dilakukan agar para PKL memahami manfaat relokasi ini,” pungkas Erwan.

Apa Solusi Terbaik?

Relokasi PKL seringkali menjadi tantangan karena menyangkut mata pencaharian mereka. Jika Pemkot ingin program ini sukses, diperlukan:
✔ Sosialisasi intensif dengan melibatkan perwakilan pedagang.
✔ Penyediaan fasilitas memadai sebelum relokasi dilakukan.
✔ Evaluasi lokasi alternatif apakah benar-benar strategis atau perlu dicari tempat lain yang lebih ramai.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.