Gempa Tiris Sebabkan Pipa Air Perumdam Tirta Argapura Rusak, Ribuan Warga di Empat Desa Kesulitan Air Bersih
Probolinggo- Sejak sepekan terakhir, ribuan warga di 4 desa di Kabupaten Probolinggo terpaksa berjuang mendapatkan air bersih setelah pasokan air dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Argapura terputus. Kerusakan pipa gravitasi dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tancak diduga akibat dampak gempa yang mengguncang Kecamatan Tiris beberapa waktu lalu.

Baca Juga : 30 Personel Jaga Alun-Alun Kota Probolinggo, Selama Revitalisasi Harus Steril
“Pipa gravitasi dari SPAM Tancak mengalami kerusakan karena pergeseran tanah pascagempa di Tiris. Ada bagian pipa yang lepas, sehingga aliran air ke beberapa desa terhambat,” jelas Yudi Wibowo, Kepala Bagian Hubungan Langganan Perumdam Tirta Argapura, saat dikonfirmasi.
Dampak Gempa Tiris, Pasokan Air Terhenti
Gempa yang terjadi sebulan lalu di Kecamatan Tiris tidak hanya merusak infrastruktur di lokasi kejadian, tetapi juga berdampak pada sistem distribusi air bersih di wilayah sekitarnya. Pipa gravitasi yang menjadi saluran utama pasokan air ke Kecamatan Tegalsiwalan dan Banyuanyar mengalami kerusakan, membuat ribuan warga kesulitan memenuhi kebutuhan harian.
“Kami sedang melakukan perbaikan secepat mungkin. Sementara itu, kami berupaya menyuplai air bersih dengan cara lain untuk mengurangi dampaknya pada warga,” tambah Yudi.
Empat Desa Terdampak, Warga Mengandalkan Bantuan Sementara
Di Kecamatan Tegalsiwalan, dua desa paling merasakan dampaknya, yaitu Desa Tegalsono dan Desa Bulujaran Kidul. Sementara di Kecamatan Banyuanyar, Desa Liprak Kidul dan Desa Klenang Kidul juga mengalami krisis air bersih.
Bukhori, perangkat Desa Klenang Kidul, mengungkapkan bahwa satu dusun di wilayahnya, yaitu Dusun Jati Gunung, sudah tidak menerima aliran air sejak dua minggu terakhir. “Kami menduga kerusakan pipa terjadi di jalur yang mengarah ke Banyuanyar. Warga terpaksa mencari alternatif, seperti membeli air atau memanfaatkan sumber lain,” ujarnya.
Upaya Perbaikan dan Solusi Jangka Panjang
Perumdam Tirta Argapura telah mengerahkan tim teknis untuk memperbaiki pipa yang rusak. Namun, medan yang sulit dan lokasi pipa yang berada di area perbukitan memperlambat proses perbaikan.
“Kami berharap dalam beberapa hari ke depan masalah ini bisa teratasi. Namun, ke depan perlu ada evaluasi untuk memperkuat infrastruktur pipa agar lebih tahan terhadap bencana,” kata Yudi.
Sementara itu, warga yang terdampak berharap pasokan air segera normal kembali. Beberapa mengeluh harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli air atau mengambil dari sumur warga yang masih berfungsi.
Dampak Krisis Air Bersih:
-
Warga kesulitan memenuhi kebutuhan mandi, cuci, dan masak (MCK).
-
Beberapa sekolah dan fasilitas umum terpaksa mengurangi aktivitas karena minimnya pasokan air.
-
Pedagang dan usaha kecil yang bergantung pada air bersih mengalami penurunan produktivitas.
Pemerintah setempat diharapkan dapat memberikan bantuan darurat, seperti distribusi air bersih menggunakan tangki, sambil menunggu perbaikan selesai. Selain itu, diperlukan langkah antisipasi untuk mencegah terulangnya masalah serupa di masa depan, seperti pemasangan pipa yang lebih fleksibel atau sistem cadangan air di daerah rawan bencana.