Probolinggo, Jawa Timur – Pemerintah Kota Probolinggo kembali melakukan penataan infrastruktur pasar tradisional. Kali ini, fokus tertuju pada pembangunan pintu masuk baru Pasar Baru yang berada di sisi utara pasar. Proyek ini menelan anggaran hingga Rp 450 juta, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024.
Pembangunan pintu masuk ini bukan sekadar proyek kosmetik. Langkah ini merupakan bagian dari strategi penataan pasar rakyat agar lebih tertib, aman, dan nyaman baik bagi pedagang maupun pembeli.
Namun, untuk merealisasikan proyek tersebut, sejumlah toko di sisi utara terpaksa dibongkar. Hal ini memicu berbagai reaksi dari pedagang terdampak, meski sebagian besar mengaku telah diberi pemberitahuan dan solusi pemindahan sementara oleh Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan setempat.
Tujuan: Tingkatkan Akses dan Sirkulasi Pasar
Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kota Probolinggo, Rita Setyani, menjelaskan bahwa pembangunan pintu baru ini sangat dibutuhkan untuk memperlancar arus keluar-masuk pengunjung pasar, yang selama ini dinilai terlalu padat dan tersentral di bagian selatan saja.
“Pasar Baru ini ikonik, tapi dari sisi akses dan kenyamanan perlu ditingkatkan. Pintu sisi utara akan menjadi akses tambahan yang diharapkan dapat mengurai kepadatan, terutama saat jam sibuk,” ujarnya.
Selain sebagai jalur akses, desain pintu masuk baru ini akan mengusung konsep terbuka dan ramah pejalan kaki, sekaligus menjadi wajah baru pasar yang lebih bersih dan tertata.

Baca juga: Keluhkan Debu Berterbangan Proyek Perbaikan Jalan di Krucil Probolinggo, Warga Diminta Sabar
Dampak ke Pedagang dan Solusi Pemkot
Pembongkaran toko di sisi utara dilakukan secara bertahap, dengan pendataan ulang dan pendekatan dialogis. Pedagang yang terdampak sebagian besar telah diberi opsi untuk relokasi ke kios sementara, atau menempati lapak kosong yang tersedia di area lain.
Meski begitu, ada sebagian kecil pedagang yang menyatakan keberatan atas waktu pelaksanaan yang dirasa mendadak.
“Kami tidak menolak pembangunan, tapi kami minta solusi jelas soal tempat jualan kami nanti,” kata Yanti, salah satu pedagang kelontong.
Menanggapi hal itu, Pemkot menegaskan komitmennya untuk tidak menggusur tanpa solusi. “Relokasi sifatnya sementara dan akan dikawal agar tetap layak dan strategis,” kata Rita.
Target Rampung Sebelum Akhir Tahun
Pembangunan pintu baru ditargetkan selesai dalam waktu 3–4 bulan, atau paling lambat akhir tahun 2025. Proses awal sudah dimulai sejak Juli dengan pengerjaan struktur pondasi dan persiapan akses pejalan kaki.
Proyek ini juga akan dilengkapi penambahan lampu penerangan, CCTV, serta marka jalur masuk, sehingga lebih aman dan mendukung aktivitas ekonomi di dalam pasr.
Penutup
Pembangunan pintu masuk baru Pasr Baru Kota Probolinggo merupakan bagian dari langkah besar Pemerintah Kota dalam menghadirkan pasar tradisional yang lebih modern, tertata, dan layak sebagai pusat ekonomi rakyat.