, ,

Pipa Air Bersih Probolinggo Terhambat Medan Ekstrem Sukapura

oleh -96 Dilihat

Tebing Terjal dan Medan Berair: Perjuangan Tiada Henti Perbaikan Pipa Perumdam di Sukapura

Probolinggo- Upaya pemulihan pasokan air bersih bagi warga Kabupaten Probolinggo masih terhambat oleh tantangan alam yang tidak mudah. Perbaikan tiga jalur pipa air bersih milik Perumdam Tirta Argapura di Mata Air Umbulan, Kecamatan Sukapura, harus berhadapan dengan medan ekstrem yang memperlambat pekerjaan dan membuat aliran air ke sejumlah wilayah belum juga maksimal.

Pipa Air Bersih Probolinggo Terhambat Medan Ekstrem Sukapura
Pipa Air Bersih Probolinggo Terhambat Medan Ekstrem Sukapura

Baca Juga : Kasus Dugaan Korupsi PT DABN Masuki Fasa Penyelidikan

Staf Ahli Teknik Perumdam Tirta Argapura, Hari Supriyanto, mengonfirmasi bahwa bahan baku untuk perbaikan tiga jalur pipa berukuran 4 dim telah tiba di lokasi. Namun, semangat untuk segera menyelesaikan pekerjaan ini terpaksa diimbangi dengan kehati-hatian ekstra.

“Medan yang kami hadapi sungguh luar biasa. Posisi pipa yang rusak dan harus diganti berada di tebing dengan kemiringan hampir 90 derajat. Ini bukan pekerjaan biasa,” ujar Hari saat ditemui di lokasi.

Kondisi tersebut, lanjutnya, memaksa tim teknik untuk berpikir kreatif. Karena akses dengan alat berat tidak memungkinkan, solusi tradisional pun menjadi pilihan. Tim terpaksa membuat dan menuruni tangga-tangga bambu yang disandarkan ke tebing curam itu sekadar untuk mencapai titik kebocoran.

“Bayangkan, kami harus memanjat tebing hanya dengan bertumpu pada tangga bambu. Belum lagi kondisi sekitar yang selalu basah dan berair, membuat tangga menjadi sangat licin. Keselamatan pekerja adalah prioritas utama, sehingga kami tidak bisa terburu-buru,” tuturnya menjelaskan betapa berisikonya proses perbaikan ini.

Progress Perbaikan dan Dampaknya ke Warga

Hari memaparkan, total masih ada tiga jalur pipa dengan panjang keseluruhan 450 meter yang harus diselesaikan. Di sisi lain, ada kabar baik: tiga jalur lainnya, yang terdiri dari satu pipa 6 dim dan dua pipa 4 dim, telah terpasang dengan sempurna.

Keberhasilan ini sudah mulai dirasakan dampaknya, meski belum menyeluruh. “Sudah ada daerah yang alirannya mulai kembali, contohnya seperti di daerah Boto. Namun, tekanan dan debit air memang belum stabil dan jauh dari kata maksimal,” jelas Hari.

Keterlambatan pemulihan ini tentu berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Menanggapi hal ini, Kabag Hubungan Pelanggan Perumdam Tirta Argapura, Yudi Wibowo, menyatakan bahwa pihaknya tidak tinggal diam.

“Kami memahami kesulitan yang dialami pelanggan. Untuk itu, selama proses perbaikan berlangsung, kami aktif melakukan suplai air bersih darurat ke daerah-daerah yang paling terdampak,” tegas Yudi.

Salah satu wilayah yang mendapat perhatian khusus adalah Desa Jatisari, Kecamatan Bantaran, yang hingga hari ini masih kesulitan air. “Kami telah mendistribusikan 20.000 liter air untuk desa tersebut. Selain itu, sebanyak 16.000 liter air bersih juga kami suplai untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat di sekitar lokasi perbaikan,” imbuhnya.

Yudi juga memberikan daftar wilayah yang aliran airnya sudah mulai mengalir, meski belum normal sepenuhnya. Daerah-daerah itu antara lain Patalan, Sepuhgembol, Wonomerto, Jrebeng, Boto, Laweyan, dan Muneng.

“Kondisi saat ini pemulihan aliran air baru mencapai sekitar 50 persen. Kami mohon maaf dan memohon pengertian dari seluruh pelanggan. Perbaikan ini seperti menyambung nadi yang terputus di tempat yang sulit. Namun, kami yakin, begitu tiga pipa sisanya berhasil terpasang, aliran air akan jauh lebih merata dan maksimal ke semua wilayah,” pungkas Yudi, mengakhiri laporannya.

Perjuangan di tebing Sukapura ini adalah sebuah pengingat bahwa di balik keran yang mengalir, ada perjuangan dan keringat yang harus dibayar untuk setiap tetesnya.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.