Porprov IX Jawa Timur Usai, KONI Probolinggo dan Pasuruan Lakukan Evaluasi Menyeluruh Cabor Demi Peningkatan Prestasi
Probolinggo-Pasuruan — Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 resmi ditutup, meninggalkan beragam catatan penting bagi seluruh kontingen, termasuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan. Kedua daerah ini kini fokus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh cabang olahraga (cabor) yang telah berlaga, dengan tujuan memperbaiki strategi pembinaan dan meningkatkan prestasi pada gelaran berikutnya.
Evaluasi Kinerja Atlet dan Pembinaan
Ketua KONI Probolinggo menyebutkan, Porprov kali ini menjadi ajang pembelajaran berharga. “Kami akan memetakan cabor yang berhasil menyumbang medali, mana yang masih stagnan, dan mana yang perlu intervensi lebih serius dari segi pembinaan maupun dukungan fasilitas,” ujarnya, Senin (7/7).
Hal senada disampaikan Ketua KONI Pasuruan, yang menekankan pentingnya refleksi pasca-porprov. Menurutnya, keberhasilan maupun kegagalan di Porprov harus menjadi pijakan untuk perbaikan. “Evaluasi ini harus menyeluruh, mulai dari seleksi atlet, pola latihan, hingga pendampingan psikologis. Semua harus diperkuat agar kita lebih siap di ajang selanjutnya,” katanya.
Baca juga: Puluhan Warga Kampung Dok Mayangan Probolinggo Demo PT KTI, Ini Pemicunya
Sorotan pada Cabor Unggulan dan Potensial
Sejumlah cabor unggulan seperti atletik, pencak silat, sepak bola, dan bulutangkis menjadi sorotan utama dalam evaluasi. KONI berharap cabor-cabor ini terus dikembangkan karena memiliki potensi besar mendulang medali. Di sisi lain, cabor-cabor yang belum optimal akan mendapat perhatian khusus agar pembinaannya lebih terarah.
“Kami juga ingin memberi kesempatan pada cabor-cabor baru atau yang selama ini kurang mendapat sorotan. Siapa tahu di sana justru ada talenta-talenta tersembunyi,” tambah seorang pengurus KONI Probolinggo.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Stakeholder
Baik KONI Probolinggo maupun Pasuruan berharap evaluasi ini nantinya didukung penuh oleh pemerintah daerah dan stakeholder terkait. Dukungan anggaran, fasilitas latihan, hingga pelatihan pelatih dinilai menjadi kunci untuk melahirkan atlet-atlet berprestasi.
“Porprov berikutnya harus kita hadapi dengan lebih siap. Prestasi olahraga adalah kebanggaan daerah, dan itu butuh kerja sama semua pihak,” tutupnya.
