, ,

Proyek Revitalisasi Alun-Alun Probolinggo Tertunda Lagi, Pemenang Lelong Mundur Untuk Kedua Kalinya

oleh -129 Dilihat

Proyek Revitalisasi Alun-Alun Probolinggo Diwarnai Drama, Dua Perusahaan Mundur, Ancaman Black List Mengintai

Probolinggo- Proyek strategis Revitalisasi Alun-Alun Kota Probolinggo yang bernilai miliaran rupiah kembali diguncang ketidakpastian. Untuk kedua kalinya dalam proses tender, perusahaan pemenang lelang memilih mengundurkan diri, membuat progres pembangunan ruang publik ikonik ini tertunda dan memicu kewaspadaan tinggi dari pemerintah kota.

Proyek Revitalisasi Alun-Alun Probolinggo Tertunda Lagi, Pemenang Lelong Mundur Untuk Kedua Kalinya
Proyek Revitalisasi Alun-Alun Probolinggo Tertunda Lagi, Pemenang Lelong Mundur Untuk Kedua Kalinya

Baca Juga : Komunitas RC Probolinggo Ubah Alam Bromo Jadi Sirkuit Off-Road

Setelah pemenang pertama, CV Carissa, menyatakan mundur, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPR-PKP) Kota Probolinggo langsung mengambil langkah darurat. Posisi pelaksana proyek akhirnya jatuh ke tangan pemenang kedua, CV Probolinggo Cemerlang, yang telah menandatangani kontrak senilai Rp 8,757 miliar. Proyek yang sempat vacuum ini akhirnya resmi dimulai dan ditargetkan harus tuntas sebelum akhir Desember 2025.

Drama Mundur Berturut-turut dan Sinyal Black List

Ini merupakan episode kedua dalam drama panjang revitalisasi alun-alun. Sebelumnya, pemenang tender awal juga telah mundur, sehingga memaksa Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo untuk menggelar retender atau tender ulang. Kini, nasib serupa menimpa pemenang retender tersebut, CV Carissa.

Kepala Dinas PUPR-PKP Kota Probolinggo, Setyorini Sayekti, membenarkan kabar ini. Menurutnya, CV Carissa dinyatakan gagal kontrak karena tidak mampu memenuhi prasyarat administrasi dan teknis yang telah ditetapkan.

“Yang mundur pemenang satu, CV Carissa. Mereka mengundurkan diri karena terkendala keterbatasan permodalan. Proyek sebesar ini membutuhkan cash flow atau arus keuangan perusahaan yang sangat kuat, terutama untuk pengadaan material di awal,” ujar Setyorini.

Ia menegaskan bahwa dua kali kejadian pengunduran diri ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Pemkot sedang mengkaji kemungkinan untuk memberikan sanksi tegas, tidak menutup opsi untuk memasukkan kedua penyedia jasa tersebut ke dalam daftar hitam (black list) untuk sementara waktu. Langkah ini dianggap perlu sebagai efek jera dan untuk menyaring perusahaan yang benar-benar bonafid di tender-tender proyek pemerintah selanjutnya.

Pemanang Kedua Siap Tancap Gas, Pengawasan Diperketat

Dalam situasi yang penuh tekanan ini, CV Probolinggo Cemerlang dituntut untuk langsung bekerja cepat. Penandatanganan kontrak telah dilaksanakan, dan secara resmi sejak hari ini, Selasa (1/10), kontraktor baru ini harus langsung “tancap gas”.

“CV Probolinggo Cemerlang telah memenuhi semua syarat berkontrak, mulai dari jaminan pelaksanaan sebesar 5% dari nilai kontrak hingga persyaratan administrasi dan teknis lainnya. Kami tidak ingin ada penundaan lagi,” tegas Setyorini.

Agar target selesai 25 Desember 2025 tercapai, Dinas PUPR-PKP telah menyusun action plan yang ketat. Pengerjaan proyek harus berjalan secara paralel dengan sistem kerja minimal dua hingga tiga shift per hari. Namun, Setyorini mengingatkan bahwa semuanya kembali kepada kemampuan perusahaan.

“Kesuksesan proyek ini bergantung pada tiga hal kunci: kecepatan penyediaan material, kecukupan jumlah tenaga kerja, dan kedisiplinan sistem manajemen proyek. Jika action plan dipatuhi, kami yakin target akhir tahun dapat dicapai,” tambahnya.

Sebagai bentuk antisipasi, pengawasan proyek akan ditingkatkan secara signifikan. Dari yang sebelumnya bersifat mingguan, kini pengawasan akan dilakukan secara harian. Setiap penyimpangan atau ketertinggalan progres akan langsung ditindaklanjuti melalui mekanisme Show Cause Meeting (SCM), yang merupakan teguran resmi. Jika pelaksana dianggap lalai, sanksi berupa denda administratif hingga pelaporan ke Inspektorat untuk dilakukan pemeriksaan mendalam siap dijatuhkan.

Transformasi Total: Kabel di Bawah Tanah dan Pohon yang Diremajakan

Lantas, seperti apa wajah baru Alun-Alun Probolinggo nantinya?

Setyorini memaparkan tahapan pengerjaan yang akan dilakukan. Pekerjaan akan dimulai dari perbaikan fundamental, yaitu sistem drainase, untuk mengatasi genangan air. Selanjutnya, akan dilakukan penataan utilitas bawah tanah dan pembuatan trotoar yang baru dan lebih luas.

Yang tak kalah menarik adalah peremajaan pohon dan pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum (PJUD) serta lampu taman yang artistik. Salah satu perubahan paling signifikan adalah menghilangkan kesemrawutan kabel listrik.

“Semua kabel listrik akan dimasukkan ke dalam box culvert atau saluran tertutup di bawah tanah. Dengan demikian, pemandangan tiang listrik dan jalinan kabel yang selama ini mengganggu pemandangan di seputaran alun-alun akan hilang total. Ini akan menciptakan skyline yang lebih bersih dan estetis,” terang Setyorini.

Dengan langkah-langkah percepatan dan pengawasan ketat ini, seluruh pihak berharap agar drama tender telah berakhir. Masyarakat Kota Probolinggo pun menanti-nanti kelahiran kembali alun-alun mereka sebagai ruang publik yang nyaman, indah, dan membanggakan.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.