, ,

Satpol PP Kota Probolinggo-Bea Cukai Rutin Gelar Sosialisasi, Pemkot Libatkan Linmas Berantas Rokok Ilegal

oleh -30 Dilihat

Probolinggo – Pemerintah Kota Probolinggo melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terus menggencarkan upaya pemberantasan peredaran rokok ilegal. Bersama dengan Kantor Bea Cukai dan unsur Perlindungan Masyarakat (Linmas), mereka rutin menggelar sosialisasi ke berbagai wilayah di kota setempat sebagai bentuk komitmen menekan peredaran produk tembakau tanpa cukai.

Sosialisasi ini tidak hanya menyasar pedagang di pasar, tetapi juga menyentuh komunitas warga di kelurahan-kelurahan, warung-warung kecil, hingga sektor pendidikan. Upaya ini dilakukan secara berkesinambungan dan melibatkan banyak elemen masyarakat, termasuk Linmas, untuk meningkatkan pemahaman akan risiko hukum dan kerugian negara akibat rokok ilegal.

Komitmen Bersama Berantas Peredaran Ilegal

Kepala Satpol PP Kota Probolinggo, Trisno Haryadi, menegaskan bahwa pemberantasan rokok ilegal tidak bisa hanya dibebankan kepada satu instansi. Kolaborasi multipihak menjadi kunci untuk membangun kesadaran publik.

“Linmas sebagai ujung tombak di lingkungan masyarakat kita libatkan aktif karena mereka yang paling dekat dengan warga. Mereka bisa bantu mendeteksi dini dan melaporkan peredaran rokok ilegal di sekitar mereka,” kata Trisno.

Selain itu, keterlibatan Bea Cukai menjadi penting karena lembaga tersebut memiliki kewenangan langsung dalam penindakan atas pelanggaran di bidang cukai.

Rokok Ilegal, Ancaman untuk Pendapatan Negara

Dalam setiap sesi sosialisasi, tim menyampaikan berbagai materi tentang ciri-ciri rokok ilegal, seperti tidak memiliki pita cukai, menggunakan pita cukai palsu, atau menjual produk dengan harga yang sangat murah dari pasaran. Disampaikan pula mengenai konsekuensi hukum bagi penjual dan pengedar rokok ilegal, yang bisa berujung pada pidana dan denda besar.

Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Probolinggo menjelaskan bahwa rokok ilegal merugikan negara hingga miliaran rupiah per tahun karena hilangnya potensi penerimaan cukai yang bisa digunakan untuk pembangunan, termasuk layanan kesehatan dan pendidikan.

Satpol PP
Satpol PP

Baca juga: Ini Penyebab Harga Tembakau di Probolinggo Merosot

Strategi Turun Langsung ke Masyarakat

Program ini dirancang agar tidak berhenti di atas kertas. Tim gabungan secara langsung mendatangi kios, toko kelontong, dan pasar tradisional untuk mengecek barang dagangan sekaligus memberikan pemahaman kepada para pedagang agar tidak tergiur menjual produk tanpa cukai.

“Beberapa pedagang mengaku tidak tahu jika rokok yang mereka jual ternyata ilegal. Inilah pentingnya edukasi langsung. Kami juga membagikan brosur dan stiker sebagai alat bantu visual,” ujar salah satu petugas Satpol PP.

Dukungan Warga Jadi Kunci

Sejumlah warga menyambut baik langkah ini, menganggap bahwa upaya tersebut bisa membantu membentengi masyarakat dari praktik perdagangan ilegal yang merugikan negara dan tidak sehat.

“Saya sekarang jadi tahu bagaimana membedakan rokok legal dan ilegal. Kalau ada yang nawarin rokok murah tapi tanpa cukai, saya akan tolak,” ujar Heru, seorang pedagang warung di Kecamatan Mayangan.

Dengan pelibatan Linmas dan sinergi bersama Bea Cukai, Pemerintah Kota Probolinggo menunjukkan keseriusannya dalam memberantas rokok ilegal. Sosialisasi yang terus dilakukan dari tingkat bawah ini diharapkan tidak hanya menekan peredaran rokok ilegal, tapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya mendukung penerimaan negara melalui cukai yang sah.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.