Gubernur Khofifah Tantang Santri Probolinggo: Jadilah Pemimpin Masa Depan yang Berilmu dan Bertakwa
Probolinggo- Suasana khidmat dan penuh berkah menyelimuti Pondok Pesantren Nurul Qodim di Paiton, Probolinggo, ketika Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, hadir dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang agung. Acara yang menggabungkan kecintaan kepada Rasulullah dengan semangat menuntut ilmu ini dihadiri oleh ribuan santri dan santriwati yang antusias, dengan hidangan spiritual langsung dari seorang ulama besar dunia, Syeikh Afeefuddin Al Jailani, cicit dari Sulthanul Auliya’ Syeikh Abdul Qadir Al Jailani.
Baca Juga : Begal Beraksi Lagi, Pedagang Kue Jadi Korban di Probolinggo
Kehadiran Syeikh Afeefuddin bukan sekadar menyampaikan mauidhoh hasanah (nasihat-nasihat baik), tetapi juga menjadi momen bersejarah dengan pemberian Ijazah Kubro Manaqib Syeikh Abdul Qadir Jaelani kepada seluruh jemaah. Ijazah ini merupakan sebuah kehormatan dan amanah spiritual untuk melanjutkan estafet perjuangan dan dakwah para wali Allah.
Menyaksikan semangat membara dari para santri, Gubernur Khofifah tidak bisa menyembunyikan rasa bangga dan harunya
Dalam sambutannya yang menggelegar, ia menyatakan bahwa antusiasme para santri dalam menimba ilmu dan memperingati kelahiran Nabi adalah fondasi utama untuk membentuk karakter pemimpin umat di masa depan.
“Saya sangat terinspirasi melihat semangat adik-adik santri. Penyambutan hangat terhadap Syeikh Afeefuddin dan keseriusan dalam menyimak setiap wejangan adalah cerminan dari jiwa yang haus akan ilmu. Inilah bekal yang paling berharga untuk mencetak pemimpin yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia,” ujar Khofifah dengan penuh keyakinan.
Gubernur perempuan pertama Jatim itu menegaskan, peringatan Maulid Nabi harus dipahami sebagai momentum multidimensi
Bukan hanya untuk merefleksikan keteladanan akhlak Rasulullah SAW, tetapi juga sebagai katalisator untuk membangkitkan motivasi berprestasi dan memupuk kesiapan menjadi nahkoda bagi umat.
“Saya meyakini, insyaallah, dari ponpes ini, dari kota Probolinggo ini, akan lahir para pewaris estafet kepemimpinan yang akan membawa nama baik bangsa dan agama,” tegasnya.
Khofifah juga mengingatkan para santri akan perintah Allah SWT dalam QS Al-Mujadalah ayat 11, yang menjanjikan pengangkatan derajat bagi orang-orang yang beriman dan berilmu. Ia menekankan bahwa ilmu dan takwa adalah dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan.
Sebagaimana pesan mendalam dari Syeikh Afeefuddin, ilmu yang bertambah akan membawa pada ketakwaan yang mendalam
Sebelumnya, dalam tausiyah yang memukau, Syeikh Afeefuddin Al Jailani mengajak seluruh jemaah untuk meneladani jejak para ulama besar seperti Imam Junaid Al-Baghdadi dan buyutnya sendiri, Syeikh Abdul Qadir Al Jailani. Ia menekankan bahwa kunci meraih derajat mulia di sisi Allah terletak pada niat yang ikhlas dan kemurnian hati.
“Keluarga Rasulullah, para Nabi, dan Allah sendiri bahagia melihat adanya santri-santri yang dengan tulus mencari ilmu dan mendekatkan diri kepada-Nya,” ucap Syeikh Afeefuddin.
Di akhir sesi, beliau menyampaikan pesan khusus yang membangkitkan semangat bagi gener muda. “Wahai santri, lupakan rasa minder dan rendah diri! Itu adalah bisikan setan yang ingin menghalangi langkahmu. Bertawakallah kepada Allah, percayalah pada kemampuanmu sendiri, dan yakinlah bahwa kalian adalah calon-calon pemimpin bangsa ini. Dengan izin Allah, kesuksesan ada di genggaman kalian!”
Acara yang penuh inspirasi ini tidak hanya meninggalkan kesan mendalam, tetapi juga menjadi pengobar semangat baru bagi ribuan santri di Probolinggo untuk berani bercita-cita tinggi, menguasai ilmu pengetahuan, dan siap menjadi pemimpin yang unggul dan religius di masa depan.
