, , ,

Baru Lima Gudang Buka Data Serapan, Petani Tembakau Probolinggo Tunggu Kepastian Serapan

oleh -13 Dilihat

Probolinggo, Jawa Timur – Musim panen tembakau tahun ini kembali diwarnai ketidakpastian bagi para petani di Kabupaten Probolinggo. Hingga awal Agustus 2025, baru lima gudang tembakau yang secara resmi membuka data serapan hasil panen, sementara sebagian besar petani masih menanti kejelasan mengenai berapa banyak hasil panen mereka yang akan dibeli.

Kondisi ini membuat banyak petani merasa waswas dan bingung menentukan langkah berikutnya. Apalagi, tembakau merupakan komoditas musiman yang sangat bergantung pada harga pasar dan daya serap pabrikan atau gudang pengolah.

“Kami sudah kerja keras sejak awal tahun, tapi sampai sekarang belum jelas gudang mana yang mau beli, berapa banyak, dan dengan harga berapa,” keluh Sariman, petani tembakau asal Kecamatan Wonomerto.

Serapan Masih Minim, Petani Butuh Kepastian

Menurut data sementara dari Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, hanya lima gudang yang sudah memberikan laporan awal terkait rencana serapan tembakau lokal tahun ini.

“Jangan sampai seperti tahun-tahun sebelumnya, saat banyak tembakau tidak terserap dan harga anjlok. Pemerintah dan pabrikan harus hadir memberikan solusi konkret,” ujar Kusnadi, Ketua Kelompok Tani di Kecamatan Krejengan.

Petani Tembakau
Petani Tembakau

Baca juga: Dorong Optimalisasi Penyedia Lokal untuk Pengerjaan Proyek Fisik di Kabupaten Probolinggo

Desakan ke Pemkab dan Gudang untuk Transparansi

Sejumlah perwakilan petani dan kelompok tani telah mengajukan permintaan resmi kepada pemerintah daerah dan pihak gudang agar lebih transparan dalam menyampaikan rencana pembelian.

DPRD Kabupaten Probolinggo juga ikut menyoroti persoalan ini. Komisi II DPRD bahkan telah menjadwalkan pertemuan khusus dengan Dinas Pertanian dan perwakilan gudang untuk membahas solusi cepat.

“Petani tidak boleh dibiarkan menebak-nebak nasibnya. Keterbukaan informasi sangat penting agar mereka bisa mengambil keputusan terbaik, termasuk dalam proses panen, pengeringan, dan penjualan,” ujar Anggota Komisi II DPRD, Eko Prasetyo.

Pemerintah Siapkan Langkah Antisipatif

Pemkab juga sedang mengupayakan jalur distribusi alternatif untuk tembakau rakyat agar tidak sepenuhnya bergantung pada gudang besar.

“Kami sudah minta semua gudang untuk segera buka data. Kami juga dorong koperasi tani dan BUMDes agar bisa menjadi alternatif penyalur hasil panen,” ujarnya.

Musim panen tembakau seharusnya menjadi momen keberkahan bagi petani.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.