, ,

Kapolres Probolinggo Ajak Mahasiswa Unuja Perang Melawan Narkoba

oleh -216 Dilihat

Lawan Narkoba, Wujudkan Generasi Emas! Kapolres Probolinggo Gandeng Mahasiswa Nurul Jadid Sebagai Agen Perubahan

Probolinggo- Ancaman narkoba yang menyasar generasi muda tidak lagi bisa dihadapi dengan cara-cara konvensional. Membutuhkan terobosan, sinergi, dan energi positif dari para calon pemimpin masa depan. Berangkat dari semangat inilah, sebuah seminar anti narkoba digelar dengan penuh semangat, menghadirkan Kapolres Probolinggo, AKBP M Wahyudin Latif, sebagai pembicara utama bagi ratusan mahasiswa Universitas Nurul Jadid (Unuja), Paiton, belum lama ini.

Kapolres Probolinggo Ajak Mahasiswa Unuja Perang Melawan Narkoba
Kapolres Probolinggo Ajak Mahasiswa Unuja Perang Melawan Narkoba

Baca Juga : Gubernur Khofifah Hadiri Peringatan Maulid Nabi yang Khidmat di Pesantren Nurul Qodim Probolinggo

Seminar yang digelar atas kerja sama pihak kampus dan Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo ini bukan sekadar penyuluhan biasa, melainkan sebuah deklarasi bersama untuk membentengi diri dan lingkungan dari bahaya laten narkoba. Antusiasme tinggi terpancar dari para peserta yang hadir, menunjukkan kesadaran akan urgensi permasalahan ini.

Dalam pemaparannya yang komunikatif, AKBP Wahyudin Latif tidak segan membuka data dan fakta tentang betapa mengkhawatirkannya peredaran narkoba saat ini. “Modus operandi para pengedar semakin variatif dan target utama mereka adalah para generasi muda, termasuk mahasiswa, yang merupakan calon-calon pemimpin bangsa,” tegas Kapolres dengan penuh keyakinan. Ia menekankan bahwa kehancuran sebuah bangsa dapat dimulai dari hancurnya generasi mudanya akibat penyalahgunaan narkoba.

Lebih dari sekadar memberi peringatan, Kapolres Latif mendorong para mahasiswa untuk bergerak dari posisi pasif sebagai objek penyuluhan menjadi agen perubahan yang aktif

“Kalian adalah generasi penerus yang cerdas dan kritis. Masa depan bangsa ini ada di pundak kalian. Jangan biarkan masa depan gemilang itu hancur lebur oleh narkoba. Jadilah pelopor dalam menolak dan melawan segala bentuk penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus dan masyarakat,” serunya yang disambut tepuk tangan riuh peserta.

Tidak berhenti pada teori, Kapolres juga memberikan langkah-langkah praktis yang dapat diambil oleh para pemuda. Selain memperkuat imunitas diri dengan kegiatan positif, mereka diajak untuk menjadi corong informasi yang benar tentang bahaya narkoba. “Sebarkan virus kebaikan dan kesadaran ini kepada teman, keluarga, dan tetangga. Jadikan nilai-nilai anti narkoba sebagai gaya hidup,” imbuhnya.

Di akhir sesi, Kapolres mengingatkan peran serta aktif masyarakat, khususnya pemuda, dalam upaya pencegahan dan pemberantasan (P4GN). “Kewaspadaan dan keberanian untuk melapor adalah kunci. Jika melihat indikasi penyalahgunaan atau peredaran narkoba di sekitar Anda, jangan ragu untuk segera menghubungi kami. Tindakan kecil Anda dapat menyelamatkan banyak masa depan,” tutupnya.

Seminar ini diharapkan bukan menjadi titik akhir, melainkan sebuah trigger untuk membangun kesadaran kolektif yang berkelanjutan. Sinergi tridaya yang erat antara kepolisian, dunia pendidikan (kampus), dan masyarakat dinilai sebagai benteng terkuat untuk menciptakan Kabupaten Probolinggo yang bersih dari narkoba, sekaligus mencetak generasi emas yang sehat, cerdas, dan berkarakter.

Sinergi Nyata: Aksi Lanjutan Pasca Seminar Anti-Narkoba di Nurul Jadid

Sebagai tindak lanjut dari seminar yang digugah tersebut, berbagai pihak kini mulai bergerak. Pertama-tama, jajaran Polres Probolinggo langsung menginisiasi program pendampingan. Misalnya, mereka membentuk satuan tugas khusus yang siap merespons laporan dari kampus dan masyarakat dengan lebih cepat. Bahkan, program “Polisi Sahabat Kampus” akan segera diluncurkan untuk memastikan komunikasi antara mahasiswa dan aparat kepolisian berjalan tanpa hambatan.

Di sisi lain, Universitas Nurul Jadid tidak tinggal diam. Menanggapi seruan dari Kapolres, pihak kampus berkomitmen untuk memasukkan modul pencegahan narkoba ke dalam kegiatan orientasi mahasiswa baru. Selain itu, mereka akan menggalakkan kegiatan ekstrakurikuler positif, seperti olahraga dan seni, untuk mengisi waktu luang mahasiswa. “Kami ingin memberikan alternatif kegiatan yang jauh lebih menarik daripada mencoba narkoba,” ujar salah seorang dosen.

Tak ketinggalan, para mahasiswa sebagai ujung tombak menunjukkan respons yang sangat positif. Beberapa hari setelah seminar, sejumlah mahasiswa dari berbagai fakultas membentuk komunitas “Generasi Anti-Narkoba (GAN!) Nurul Jadid”. Selanjutnya, komunitas ini aktif menyebarkan poster dan konten edukatif melalui media sosial. Bahkan, mereka berencana mengadakan talkshow bersama mantan pengguna narkoba yang telah berhasil rehabilitasi untuk memberikan efek persuasif yang lebih kuat.

Dengan demikian, upaya memerangi narkoba ini jelas tidak berhenti pada satu seminar. Pada akhirnya, kolaborasi yang erat dan berkelanjutan antara polisi, kampus, dan mahasiswa inilah yang akan menciptakan lingkungan yang benar-benar bersih dari narkoba untuk masa depan Probolinggo yang lebih cerah.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.