, ,

Kepanikan Massal Di Kafe Asyiq, Pengunjung Jadi Korban Aksi Penyerbuan Massa

oleh -151 Dilihat

Teror di Malam Hari: Ratusan Pesilat Serbu Kafe di Probolinggo, Pengunjung Panik Berhamburan

Probolinggo– Suasana malam yang tenang di Kota Probolinggo tiba-tiba berubah menjadi scene horor. Kafe Asyiq, yang biasanya ramai oleh obrolan santai dan gemericik musik, mendadak jadi lokasi aksi kekerasan yang mencekam. Ratusan orang diduga dari sebuah perguruan silat menyerbu tempat hiburan itu, memicu kepanikan massal dan memaksa pengunjung berlarian menyelamatkan diri.

Kepanikan Massal Di Kafe Asyiq, Pengunjung Jadi Korban Aksi Penyerbuan Massa
Kepanikan Massal Di Kafe Asyiq, Pengunjung Jadi Korban Aksi Penyerbuan Massa

Baca Juga : Unit Kesehatan Wisata Siap Jaga Kenyamanan Wisatawan Di Probolinggo

Insiden yang menggetarkan rasa aman warga ini terjadi pada Sabtu malam, sekitar pukul 22.45 WIB, di Kafe Asyiq yang berlokasi di Kelurahan Kedopok, Kota Probolinggo. Aksi brutal yang tampak terorganisir itu kini sedang diselidiki intensif oleh Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo Kota.

Drama Mencekam: Dari Lalu Lalang hingga Penyerbuan Mendadak

Muhammad Asnawi Sofyan, pemilik Kafe Asyiq, sedang melakukan pengecekan rutin operasional kafenya ketika ia merasakan ada yang tidak beres. Sekumpulan besar pemuda, diperkirakan mencapai seratus orang, terlihat melintas di depan kafenya.

“Awalnya mereka hanya lewat dalam kelompok besar. Kami mengawasi dengan waspada, tapi berusaha tenang,” kenang Asnawi, masih terdengar bergetar saat menceritakan ulang kejadian tersebut.

Namun, ketenangan itu hanya berlangsung sekejap. Tanpa alasan yang jelas dan tanpa peringatan, kerumunan besar itu berbalik arah dan langsung membanjiri kafe. “Tiba-tiba mereka masuk tanpa motif apa pun. Langsung saja menciptakan keributan dan kekacauan,” tambahnya.

Penampilan Seram: Serba Hitam, Masker, dan Senjata Tajam

Saksi mata menggambarkan para pelaku dengan detail yang makin menambah kesan mengerikan. Sebagian besar adalah anak muda dengan pakaian serba hitam, dilengkapi masker yang menutupi wajah mereka, seolah ingin menyamarkan identitas. Beberapa di antara mereka terlihat mengenakan atribut yang mengidentifikasikan sebagai anggota dari sebuah perguruan silat, sementara yang lain tidak.

Yang paling mencemaskan, terlihat sejumlah orang dari kelompok itu membawa senjata tajam jenis sajam (sajam adalah istilah umum untuk senjata tajam). “Rata-rata anak muda. Ada yang bawa sajam. Kami benar-benar tidak tahu apa motif di balik ini. Mereka bahkan sempat melemparkan batu ke arah pengunjung yang sedang ketakutan,” terang Asnawi.

Kepanikan Massal dan Upaya Pencegahan Korban Jiwa

Dengan spontan, suasana kafe yang sebelumnya hangat berubah jadi lahirnya teriakan dan kepanikan. Para pengunjung yang sedang bersantai berhamburan, berebut mencari jalan keluar atau tempat untuk bersembunyi. Melihat situasi yang semakin tidak terkendali, para karyawan kafe menunjukkan sikap heroik.

Dengan sigap, mereka berusaha menenangkan para pengunjung yang panik sambil secara simultan membentuk barikade untuk menghalau dan mencegah para penyerbu masuk lebih jauh. Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir korban jiwa. “Kami langsung pasang barikade. Syukur kepada Allah, tidak ada pengunjung atau karyawan kami yang terluka. Begitu kami dekati dengan tegas, mereka akhirnya bubar dengan sendirinya,” pungkas Asnawi.

Laporan ke Polisi dan Permintaan Aksi Tegas

Tidak terima atas tindakan anarkis yang meresahkan tersebut, Asnawi telah melaporkan insiden ini kepada kepolisian. Ia menyatakan kekhawatirannya yang lebih luas mengenai keamanan di Kota Probolinggo. Ia berharap aparat tidak menganggap sepele kasus ini dan segera mengambil tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok gangster yang belakangan ini semakin meresahkan masyarakat.

Menanggapi laporan ini, Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, Iptu Zaenal Arifin, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan dan sedang mendalami kasus tersebut. “Benar, kami telah menerima informasi penyerangan terhadap sebuah kafe di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota. Saat ini penyelidikan masih kami lakukan secara intensif untuk mengungkap motif dan mengidentifikasi para pelakunya. Perkembangan lebih lanjut akan segera kami sampaikan kepada publik,” tutur Zaenal Arifin.

Kejadian ini meninggalkan trauma mendalam bagi para korban dan pekerja Kafe Asyiq, sekaligus menebar pertanyaan besar di benak masyarakat. Motif di balik penyerangan brutal oleh ratusan orang yang terorganisir ini masih menjadi misteri yang ditunggu-tunggu terungkap oleh penyelidikan polisi.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.