Pemkab Pasuruan Tinjau Ulang DED Jalan Lingkar Selatan (JLS) Bangil Setelah 8 Tahun Terbengkalai
Pasuruan – Proyek Jalan Lingkar Selatan (JLS) Bangil yang telah “mati suri” selama delapan tahun akhirnya mendapatkan angin segar. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan secara resmi memulai peninjauan ulang terhadap Dokumen Engineering Design (DED) proyek strategis ini, menyusul desakan berbagai pihak dan perubahan kondisi eksisting di lapangan.
Kondisi Terkini Proyek JLS Bangil
-
Pembangunan terhenti sejak 2016 akibat kendala pembebasan lahan
-
Hanya 30% fisik yang terbangun
-
Lokasi proyek kini dipenuhi semak belukar dan menjadi genangan air saat hujan
Poin-Poin Penting Tinjauan Ulang
-
Penyesuaian Trase Jalan
-
Mengevaluasi ulang rute untuk meminimalisasi pembebasan lahan permukiman
-
Mempertimbangkan jalur alternatif yang lebih feasible
-
-
Pembaruan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
-
Mengupdate studi kelayakan lingkungan
-
Menambahkan analisis sosial terkait perkembangan permukiman baru
-
-
Penyesuaian Desain Teknis
-
Memperbarui spesifikasi teknis sesuai standar terkini
-
Mengintegrasikan konsep jalan hijau (green road)
-

-
Kajian Ekonomi
-
Menghitung ulang nilai manfaat ekonomi proyek
-
Memproyeksikan dampak terhadap perkembangan wilayah
-
Tantangan yang Dihadapi
✔ Pembebasan lahan di 3 titik tersisa
✔ Kenaikan harga material konstruksi
✔ Penyesuaian anggaran dengan APBD terkini
Jadwal Penting
📅 Juli 2024: Penyelesaian tinjauan ulang DED
📅 Agustus 2024: Pembahasan lelang ulang proyek
📅 September 2024: Target groundbreaking tahap lanjutan
Dukungan Stakeholder
Kadinfra Pasuruan, Ir. H. Bambang Sutrisno, menyatakan:
“Kami berkomitmen menyelesaikan proyek ini maksimal 2 tahun setelah DED baru disahkan. JLS Bangil sangat vital untuk mengurangi kepadatan di pusat kota.”
Harapan Masyarakat
Warga Bangil, Sugeng (47), berharap:
“Semoga kali ini benar-benar terealisasi. Sudah terlalu lama kami mengharapkan jalan lingkar ini untuk memangkas waktu tempuh ke Surabaya.”