Nyaris Celaka! Truk Terjebak dan Terbawa Arus Deras di Sungai Probolinggo, Sopir Berhasil Selamatkan Diri
Probolinggo– Sebuah insiden yang mencemaskan terjadi di Desa Patemon Kulon, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, pada Senin sore. Sebuah truk bermuatan batu terperangkap dan nyaris tersapu oleh arus deras Sungai Pancarglagas, menyisakan kisah penyelamatan diri yang penuh dramatis.

Baca Juga : Kebiasaan Merokok Lansia Di Probolinggo Picu Kebakaran, Rumah Ludes Terbakar
Insiden yang bermula sekitar pukul 15.00 WIB ini sontak menyita perhatian warga dan menjadi viral di berbagai platform media sosial setelah video kejadiannya beredar luas.
Awal Mula Petaka: Kepercayaan Diri yang Keliru
Berdasarkan penelusuran tim liputan, kronologi kejadian berawal lebih awal. Kanitreskrim Polsek Pakuniran, Aipda Adi Perdana, menjelaskan bahwa sopir truk, Zaini (28), warga Desa Betek, Kecamatan Krucil, baru saja memuat batu dari sebuah tambang tradisional yang berlokasi di pinggir Sungai Pancarglagas.
“Sungai ini pada kondisi normal, saat kemarau, debit airnya sangat kecil dan mudah dilintasi kendaraan roda empat,” jelas Aipda Adi Perdana saat dikonfirmasi.
Namun, takdir berkata lain. Sekitar pukul 12.00 WIB, hujan deras dengan intensitas tinggi mulai mengguyur wilayah Pakuniran dan sekitarnya. Curah hujan yang lebat ini secara perlahan tapi pasti mengubah karakter sungai yang semula tenang.
Meski hujan telah turun, Zaini diduga tetap memutuskan untuk menyeberangi sungai dengan truk Toyota Dyna bernopol N 9745 UW berwarna merah dan kuning miliknya. Sayangnya, keputusan itu berujung malapetaka.
Roda Terjebak, Mesin Mati, dan Datangnya Gelombang Bahaya
“Saat truk berada di tengah-tengah sungai, roda kendaraan tersebut terjebak di dalam dasar sungai yang telah menjadi lunak dan berlumpur akibat hujan,” tutur Aipda Adi Perdana, menggambarkan momen kritis tersebut.
Zaini pun berusaha mati-matian untuk membebaskan truknya dari cengkeraman lumpur. Namun, segala upayanya gagal. Malang tak dapat ditolak, mesin truk akhirnya mati, membuat kendaraan itu tak berdaya di tengah aliran sungai.
Pada detik-detik yang mencemaskan itulah, situasi berubah dari buruk menjadi sangat kritis. Debit air sungai tiba-tiba meningkat drastis, membawa aliran deras dari arah hulu (selatan). Air yang semula tenang berubah menjadi banjir bandang yang menghanyutkan.
Keputusan Bijak di Saat Kritis: Menyelamatkan Nyawa di Atas Harta
Melihat gelombang air yang semakin besar dan berbahaya, naluri bertahan hidup Zaini berbicara lebih lantang. Dengan sigap, pria 28 tahun itu memutuskan untuk meninggalkan kendaraannya. Ia berhasil menyelamatkan diri ke daratan dengan selamat, tepat sebelum situasi menjadi benar-benar di luar kendali.
“Air tiba-tiba datang cukup besar dan deras. Menyadari bahaya yang mengancam jiwa, sopir langsung mengambil tindakan tepat dengan menyelamatkan diri,” tegas Aipda Adi Perdana, mengapresiasi keputusan cepat Zaini. “Truk akhirnya terendam hampir separuh badan dan terbawa arus beberapa meter dari posisi awal. Hingga saat ini, kendaraan tersebut masih teronggok di lokasi kejadian.”
Kesaksian Warga dan Peringatan akan Kekuatan Alam
Dua warga setempat, Hasan (35) dan Zainuddin (45), turut menjadi saksi mata dalam peristiwa yang menegangkan ini. Mereka mengaku melihat langsung bagaimana truk yang awalnya tersangket itu akhirnya terguling dan tergeser oleh kekuatan arus sungai yang dalam sekejap berubah menjadi ganas.
Insiden ini menjadi pengingat yang keras bagi masyarakat, khususnya para pengemudi kendaraan angkutan, untuk tidak pernah menganggap remeh kekuatan alam. Kondisi cuaca yang tidak menentu dapat dengan cepat mengubah jalan yang biasa dilintasi menjadi jebakan maut.
Pihak berwajib juga mengimbau agar pengendara lebih waspada dan memprioritaskan keselamatan dengan tidak memaksakan menyeberangi sungai, terlebih saat tanda-tanda hujan lebat sudah terlihat. Nyawa, bagaimanapun, jauh lebih berharga daripada kendaraan atau muatan.